teman ansos
Terkadang gue bertanya-tanya apakah internet justru membuka atau menutup pergaulan sosial? Pertanyaan yang harusnya ditanyakan anak sama orang tuanya, bisa dijawab Google. Maka, gue sebagai anak atau murid atau teman, daripada bertanya kepada orang lain yang belum tentu bisa memberikan jawaban konkrit dan tepat, prefer untuk bertanya pada Google.
Maka, rasanya, ketika ada seseorang bertanya hal gampang pada gue, gue pengen bales, "Duh ga ada internet ya? Cari ajalah, di Google banyak kok."
Atau ketika liburan, gue merasa sama sekali tidak kesepian, bahkan tidak mempunyai niat untuk keluar rumah dan bermain dengan teman seumur dan sepergaulan. Alasannya simpel, karena gue sudah ditemani dengan ratusan website, puluhan cerita (bahkan dari celeb luar negeri), banyak hiburan ratusan drama korea yang sampe gue sendiri bingung untuk nonton yang mana duluan. Alhasil, 1 minggu libur di rumah, gue sama sekali benar-benar males untuk bersosialisasi.
Entah hanya karena penyalahgunaan internet yang keterlaluan, atau memang internet begitu membuat ketagihan, jelas internet menjadi supporter utama para geek-ers.
Maka, rasanya, ketika ada seseorang bertanya hal gampang pada gue, gue pengen bales, "Duh ga ada internet ya? Cari ajalah, di Google banyak kok."
Atau ketika liburan, gue merasa sama sekali tidak kesepian, bahkan tidak mempunyai niat untuk keluar rumah dan bermain dengan teman seumur dan sepergaulan. Alasannya simpel, karena gue sudah ditemani dengan ratusan website, puluhan cerita (bahkan dari celeb luar negeri), banyak hiburan ratusan drama korea yang sampe gue sendiri bingung untuk nonton yang mana duluan. Alhasil, 1 minggu libur di rumah, gue sama sekali benar-benar males untuk bersosialisasi.
Entah hanya karena penyalahgunaan internet yang keterlaluan, atau memang internet begitu membuat ketagihan, jelas internet menjadi supporter utama para geek-ers.