magang
Ceritanya sekarang gue sedang iseng-iseng magang di sebuah majalah yang
bisa dibilang prestigius. Rasanya.. senang kalau melihat tulisan gue dilayout,
melihat dari lembar word yang kosong bisa pelan-pelan terkotori oleh
huruf-huruf. Bete kalau sedang gabut, seperti sekarang misalnya.
Di Grey’s Anatomy pernah dibilang bahwa intern is the lowest position in
the hierarchy. Dan well, gue tau banget rasanya itu. Bagaimana kerjaan kita
yang sampingan, nyari gambar, translate, transkrip wawancara, dan akreditasi
nama cuman di pinggiran deket tekukan halaman yang ga bakal ada yang baca
kecuali ya si anak intern itu sendiri.
Tapi gue ga pernah menyesali atau sedih. Ini pengalaman hidup mungkin
seumur hidup sekali. Magang di sini gue dapet banyak pengalaman, pelajaran,
hal-hal yang ga gue bayangin sebelumnya. Gue si anak cina kota utara, bisa
keliling-keliling mol di pusat rutin seminggu sekali, ke kemang sampe bosen,
makan di tempat-tempat elite gratis, melihat evolusi dari teks monoton di
microsoft word bisa bertransformasi jadi lembaran cantik majalah dalam genggaman
tangan. Gue senang, puas, dan bangga.
Gue selalu penasaran sama penulis di balik karyanya yang hebat. Penulis
yang bisa bermain-main dengan kata. Merancang kata-kata sehingga pembaca bisa
seakan masuk, tergoda, ngiler ke dalam tulisannya itu. Dan semua itu gue
dapetin di sini. Orang hebat bertaburan di sini. Membaca tulisan mereka,
mengenal mereka sehari-hari, bisa brain storming, ngeliat cara pikir mereka,
itu yang namanya ga ternilai. Itu yang gue ambil dan gue hargai sebagai ‘gaji’ gue yang sebenarnya. Karena kalau
mau mengambil gaji gue yang sebenarnya mah ga ada apa-apa. Mungkin kalah sama
SPG yang berdiri di mall. Ato kalo kata temen gue, kalah sama UMR-nya tukang
ojek.
Jadi apakah setelah ini gue melanjutkan karir di majalah? I don’t think
so... Gaji pekerja media itu super sedih. Perlu passion luar biasa buat
ngejalaninnya. I do have passion, but I
don’t know how big it is. Gue punya mimpi untuk kerja di kawasan gedung
tinggi di sudirman. Kerja dengan tap kartu, naik turun lift, seakan lebih
menggoda. Bukan berarti kerja di ruko 4 lantai dan boleh pake baju apa aja
bebas santai tidak menyenangkan. Tapi entahlah, skenario jadi sekretaris bos
ganteng yang akhirnya bisa married dengan si bos sepertinya manis.....